Mari kita simak sedikir rangkaian kata yang penuh motivasi
Setiap manusia pada saatnya akan merasakan kegalauan,
keresahan, atau kegundahan. Itulah yang sering kita sebut sebagai respon dari
emosi negative. hal tersebut sangat wajar, bahkan perasaan ini merupakan salah
satu fase dari proses perkembangan kepribadian manusia . jadi manusia memang
akan mengalami suatu emosi-semosi seperti diatas.hal ini dipengaruhi karena
adanya rangsangan internal ataupun external. Rangsangan dari dalam (internal),
(menurut asal muasal manusia) bisa muncul ketika seorang manusia mulai menjauhi
garis-garis batasan (tauhid) yaitu rengganggnya hubungan dengan sang PENCIPTA
(ALLAH SWT). Hati akan lelah, hati akan rindu akan kehadiran sang penyejuk
jiwa. Sedangkan untuk factor external, banyak sekali kejadian-kejadian yang
dialami manuisa. Sebagai bentuk sebab dari akibat munculny emosi-emosi negative
tersebut. Biasanya kejadian ini berupa peristiwa yang tidak sesuai dengan
kehendak manusia itu sendiri (menyedihkan).
namun yang perlu ditekankan disini adalah bukan membiarkan
emosi-emosi negative ini merajalela dan melembaga di dalam hati, sehingga
mengotori kalbu, menutup akal sehat, dan mengurangi sensitifitas diri dalam
menerangkan kejadian-kejadian yang telah dan sedang dialami. Allah Swt adalah
pencipta yang sempurna. Sudah sepatutnya kita syukuri apa yang telah ada,
berupa anugrah yang luar biasa, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain yaitu
perasaan (emotion) dan pemikiran (intelligence). Sebagai makhuk yang berfikir, dan
juga makhluk perasa, sudah semestinya seorang manusia mampu mengatasi atau malah
mencegah emosi negative ini muncul. Karena ketika seorang manusia tidak mampu
mengontrol diri, pikiran dan perasaan dari hal-hal negative, maka akan terjadi
penyimpangan dalam dirinya. Seperti depresi, depresi ini bisa long depression
(depresi berkepanjangan) atau short depression (depresi jangka pendek).
Masing-masing memiliki efek tersendiri.
Seseorang yang mampu mengontrol perasaan-perasaan negative,
dialah seseorang yang bisa dikatakan pribadi dewasa. Dia mampu bersikap bijak
dalam menghadapi emosi yang timbul akibat rangsangan negative. Dia lah perasa
yang sesungguhnya, dia lah seseorang dengan kesadaran penuh (good awareness).
Dan dialah seorang pemikir yang cerdas. Dia mampu memproporsionalkan sikap dan
tindakan dalam kehidupannya. Tidak sulit bukan? Kita hanya butuh menggunakan
kesadaran dan pemikiran kita dalam menghadapi berbagai hal negative atau
positif. Sehingga berujung pada pengambilan sikap yang tepat, dan tetap pada
garis-garis aturan hak manusia yaitu yang bersumber dari ALLAH SWT. gemerald80@yahoo.com